Tuesday, 25 November 2014

[FOTO] Nyotaimori, Tradisi Makan Diatas Tubuh Wanita Telanjang

Nyotaimori Tradisi Makan Diatas Tubuh Wanita Telanjang.
disini kami ulaskan mengapa ada gaya makan nyeleneh seperti itu. Ternyata penyajian makan tersebut adalah bernama Nyotaimori yang dulunya dibuat untuk kalangan Yakuza, dan sekarang dibuat untuk menambah pundi pundi keuangan. Untuk gambar tradisi nyotaimori makan di atas tubuh wanita telanjang ini, bisa sahabat BangnurArt.com lihat disini.
Satu dari gaya jamuan makan malam kalangan khusus di Jepaang, termasuk kalangan Yakuza - mafia Jepang. Satu orang termasuk minuman keras harus bayar sekitar 15.000 yen atau sekitar Rp 1,4 juta (kurs Rp 98 per yen). Makan sushi atau sashimi yang ada di atas "piring" berupa tubuh wanita telanjang. Itulah Nyotaimori, artinya makan di atas tubuh wanita, termasuk salah satu budaya Jepang yang sudah ada sejak ratusantahun lalu, hanya di kalangan tertentu, kalangan eksklusif saja, seperti kalangan lingkungan raja-raja di masa lampau.
Lalu akhir tahun 1990-an populer di Jepang. Namun kini dilarang di Jepang.Mekipun demikian secara sembunyi-sembunyi, hanya kalangan eksklusif tertentu saja, biasanya bisa menikmati Nyotaimori. Lawannya, lelaki telanjang, disebut Nantaimori. Namun hal ini tak pernah ada, karena dianggap sangat merendahkan derajatlelaki di Jepang (yang notabene negara lelaki). Tanggal 14 Februari 1998, sebanyak 33orang dari Junior Chamber International Japan di sebuah restoran bawah tanah, pada suatu hotel yang berada di depan stasiun Asahikawa, Hokkaido, mengadakan pesta Valentine dengan santapan Nyotaimori tersebut.Gadis berusia  16 tahun telanjang bulat sebagai tokoh Nyotaimori, dan di atasnya diletakkan sushi maupun sashimi, lalu disantap para bos, termasuk pimpinan chamber tersebut dan seorang anggota DPRDHokkaido. Mereka akhirnya ditangkap polisi karena melanggar UU Anti Prostitusi dan UU Perlindungan anak di bawah umur. Kasus itu dimuat majalah Flash, tanggal 3 November 1998.
Pelaku wanita Nyotaimori sebenarnya tidak bisa sembarangan. Harus ada pelatihannya. Harus tahan geli, bisa tenang sehingga dapat mengatur suhu badan tetap dingin. Jadi sebelum melakukan dia harus mandi, bersih, semua rambut tubuh, termasuk rambut yang di bawah, harus bersih (dicukur).  Harus bisa berbaring tidur berjam-jam tanpa gerak tanpaemosi, walaupun kadang mungkin badannya tersiram air agak dingin cipratan atau penumpahan anggur sengaja agar seolah tambah lezat, dan sebagainya. Harus mampu mati rasa.
Selain itupenyajian makananpun tidak bisa sembarangan, ada seni Jepang tersendiri untuk penataan dan peletakan sushi maupun sashimi tersebut. Setelah telanjang, wanita yang sudah bersih sekali, tidur, ditaburi dengan semacam bubuk agar tubuh tetap"dingin" dan tidak lembab, seolah terlapisi zat tertentu, tidak langsung menyentuh tubuh. Apabila tubuh panas, akan mempengaruhi sushi atau sashimi dan terkontaminasi bisa kurang baik bagi kesehatan si penikmat (yangmakan). Untuk menghindari kontaminasi tersebut biasanya ada daun lebar dan di atas daun lebar ditaruhlah sashimi atau sushi.
Tetapi bagi yang langsung ditaruh di tubuh wanita, inilah yang paling sulit. Tingkat kesulitan agar tak terkontaminasi bakteri tubuhnya (bayangkan kalau mudah berkeringat wanita telanjang itu), dan tingkat kesulitan merancang atau menata sushi dan atau sashimi di atas tubuh tersebut, agar tetap kelihatan manis, seolah transparan langsung tubuh, tetapi tetap terpisahkan antara tubuh dan makanan. Misalnya memberikan parutan labu secara tipis, barulah di atasnya diletakkan sushi atau sashimu.
"Piring hidup" tersebut saat dimandikan menggunakan sabun yang beraroma khusus dan kemudian menyelesaikan dengan percikan air dingin untuk mendinginkan tubuh supaya sushi layak untuk ditaruh di atasnya. Aspek kebersihan nyotaimori tetap harus nomor satu, itulah penyajian cara Jepang. Di China juga dilakukan tetapi tahun 2005 dilarang karena dianggap melanggar hak asasi manusia. Negara lain juga pernah melakukan misalnya di Afrika Selatan, Amerika Serikat dan sebagainya.Kalangan pimpinan yakuza yang menikmati Nyotaimori biasanya diselingi minuman keraspula. Namun apabila ada permainan seks biasanya bukanlah wanita Nyotaimori yang dipakai melainkan companion, wanita, yang menemani masing-masing bos saat bersantap itulah. Nyotaimori hanya menjadi semacam pertunjukan, bahan tertawaan, pelepasan kepuasan laki-laki Yakuza Jepang.
Layaknya seperti boneka saja wanita Nyotaimori tersebut.
Klik disini untuk Foto Fotonya
Semoga bermanfaat.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

Hak cipta oleh: Partuahan News. Powered by Blogger.
 
© 2014-2016 Partuahan News
Designed by Enzles Sinurat
Posts RSSComments RSS
Back to top